Konsep Pelatihan Guru untuk Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 harus dibarengi dengan
peningkatan kemampuan guru dalam mengimplementasikan program tersebut di
lapangan. Guna memaksimalkan perubahan kurikulum tersebut tidak cukup
dengan sosialisasi tetapi perlu adanya pembenahan di berbagai sarana dan
prasarana pendukung program itu. Jika sarana pendukung seperti guru
tidak diberi pemahaman yang memadai terhadap kurikulum ini, maka
implementasinya akan terjadi seperti kurikulum sebelumnya.
Menurut Kemdikbud konsep pelatihan guru
dalam menghadapi kurikulum 2013 akan dilakukan dengan menggunakan
metode master teacher. Guru-guru berprestasi dan memiliki skill atau
kemampuan mengajar yang baik akan dilatih terlebih dahulu untuk kemudian
menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang lain. yang termasuk
guru-guru berprestasi diantaranya guru juara lomba nasional, guru
teladan nasional, guru terbaik di sekolah-sekolah swasta, negeri,
sekolah internasional, serta sebagian dosen dan praktisi sebagai
pelatih. Mereka yang akan memberikan pelatihan ke guru-guru yang akan
menjadi master teacher.
Tiga hal yang penting dalam pelatihan guru ini adalah materi pelatihan,
target guru yang dilatih, dan metode pelatihan yang digunakan. Guru yang
mendapat prioritas pelatihan adalah guru kelas I, IV, VII, dan X dengan
materi seputar konsep kurikulum baru. Sebenarnya, opsinya kan ada
beberapa terkait teknis pelaksanaan. Tetapi, kemungkinan besar adalah
diterapkan pada kelas I, IV, VII, dan Xa, demikian seperti dijelaskan
Mendikbud Mohammad Nuh.
Dalam setiap pelatihan nantinya akan selalu ada pre-test dan post test.
Dari kegiatan tersebut akan terlihat master teacher terbaik. Sehingga
kita punya stok master teacher. Salah satu tujuan konsep master teacher
ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri guru, dan memotivasi guru
untuk berprestasi.
Guru-guru yang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan menjadi master
teacher tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat
kabupaten. Pemerintah (Kemdikbud) ingin membangun atmosfer supaya guru
berlomba untuk berprestasi. Karirnya tidak hanya berupa tunjangan
profesi, pangkat, tapi ada status yang lain, yaitu master teacher.
Pelatihan guru akan dilakukan secara paralel dengan pelatihan master
teacher, yaitu berupa angkatan. Begitu angkatan satu master teacher
selesai dan dinyatakan qualified, dia langsung terjun ke lapangan,
training guru-guru di berbagai tempat. Sementara angkatan master teacher
yang pertama melakukan pelatihan untuk guru-guru, pelatihan angkatan
kedua untuk master teacher terus dilakukan, dan seterusnya. Dalam
menjalankan pelatihan guru tersebut, Kemdikbud akan terus menjamin
quality control para guru yang menjadi peserta pelatihan.
Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013.
Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor
pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk
kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan
pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.
Berkait dengan faktor pertama, Kemdikbud sudah mendesain strategi
penyiapan guru sebagaimana digambarkan pada skema penyiapan guru yang
melibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat
terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widyaswara, guru inti,
pengawas, kepala sekolah; guru utama meiputi guru inti, pengawas, dan
kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata
pelajaran SD, SMP, SMA, SMK.
Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian
khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013,
yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi
sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung
tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri
terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan.
Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa
guru menjadi penting? Karena dalam kurikulum 2013, bertujuan mendorong
peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam
mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru
ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap
perubahan.
Anggaran Pelatihan Guru 2013
Mendikbud M Nuh menyatakan pelatihan guru pada perubahan kurikulum 2013
telah dianggarkan dalam APBN 2013. Menurut beliau anggaran pelatihan
guru pasti ada dan telah ditandangani pada 21 Desember 2012 bersama DPR
pada APBN 2013. Justru naif, bila kita tidak menggangarkan pelatihan
guru.
Seperti diketahui pada anggaran kurikulum 2013 Kemendikbud telah
mengajukan sekitar Rp530 miliar untuk implementasi tahap awal kurikulum
2013. Masalah anggaran ini sempat menjadi polemik antara Kemendikbud dan
anggota Komisi X DPR. Kemendikbud menyatakan sudah disetujui DPR,
sedangkan salah satu Fraksi DPR, F-PPP, menyatakan mempending.
Dalam kesempatan itu, Nuh menjelaskan kesiapan pelatihan guru pada
kurikulum 2013 meliputi di tingkat SD untuk 44.666 sekolah akan dilatih
241.196, guru.Untuk tahap pertama 30 persen bagi SD, sedangkan untuk
tingkat SMP sebanyak 36.435 sekolah dan 342.489 guru dan 21.230 SMA
terdiri 22.135 guru.
Menurut Mendikbud dalam pendekatan kurikulum mesti dipilah-pilah, sebab
kurikulum adalah materi sedangkan guru itu lebih dekat yang
menyampaikan. Guru dan semua guru yang masuk dalam organisasi profesi
hendaknya berperan serta dalam melatih guru sebagai bentuk aktivitas
positif organisasi.
Sumber : Kemdikbud dan Metrotv News
No comments:
Post a Comment